Paroki Kristus Raja Baciro

Jl. Melati Wetan No.47, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225


MK Baciro Rayakan Ulang Tahun ke-8, Teguhkan Spiritualitas Lewat Meditasi

Ditulis oleh Floren pada 05-10-2025

Thumbnail

Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-8, Komunitas Meditasi Kristiani (MK) Baciro menggelar acara bertajuk “Ziarah Batin : Berbenah, Berubah, Berbuah”  pada Sabtu (20/09/2025). Bertempat di Panti Paroki Kristus Raja Baciro, acara ini menjadi titik temu hangat bagi perwakilan komunitas MK dari berbagai paroki di Yogyakarta. Beberapa di antaranya, paroki Pugeran, Kumetiran, dan Gamping.

Acara dibuka dengan sambutan penuh syukur wakil dewan paroki, FX Harso dan dilanjutkan dengan pengenalan doa hening dan meditasi bersama oleh Fransiska Widyawati, salah satu pengajar MK nasional. Dalam pemaparannya, Fransiska menjelaskan bahwa dalam perjalanan meditasi, seseorang akan diajarkan untuk dapat mengenal dirinya sendiri, menerima kelebihan maupun kekurangan pribadi, serta menjadi pribadi yang apa adanya tanpa bergantung pada penilaian orang lain. 

Meditasi Bersama

Salah satu sesi yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah sesi sharing dari para peserta MK. Mereka membagikan pengalaman mengikuti meditasi serta manfaat yang didapatkan. Para peserta mengaku mengalami perubahan dalam diri, merasa lebih dekat dengan Tuhan, lebih tenang menghadapi masalah hidup, serta mampu mengelola emosi dengan baik.

Rm. Dominicus Bambang Sutrisno, Pr yang juga hadir dalam acara ini, turut menegaskan pentingnya ketenangan batin dalam menjalani hidup, lewat pengalaman spiritualnya sendiri.

Acara kemudian dilanjutkan dengan misa syukur yang dipimpin oleh Rm. Andreas Novian Ardi Prihatmoko, Pr. Dalam homilinya, beliau menyampaikan harapannya agar semangat doa yang hidup dari komunitas ini, terutama MK Baciro, dapat terus berbuah dan membawa roh yang baik bagi Gereja.

Sebagai penutup, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur dan dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama.

Pemotongan Tumpeng oleh Rm. Antonius Wahadi Martaatmaja, Pr
Foto bersama para Romo

Mengenal MK Baciro 

Meditasi Kristiani Baciro dimulai pada tahun 2017 yang lalu. Selama 8 tahun berdoa dan berkarya, MK Baciro telah aktif tidak hanya dalam kegiatan spiritual, tetapi juga sosial. Dalam 5 tahun terakhir, MK Baciro telah melakukan 61 kegiatan bantuan sosial. Kegiatan tersebut mencakup pembagian takjil pada masa pandemi, bantuan sembako kepada keluarga yang membutuhkan, serta pendampingan spiritual melalui meditasi. 

Agnesia Harikardyantini, koordinator MK Baciro mengatakan bahwa komunitas ini memiliki kriteria khusus dalam menyalurkan bantuan sosial. “Kriteria pertama, yaitu orang yang sakit tidak bisa bangun serta kurang mampu. Kedua, keluarga yang memiliki anak difabel, entah itu cerebral palsy, gangguan jiwa, lumpuh, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agnesia menegaskan bahwa semangat utama dari Meditasi Kristiani bukanlah untuk mencari kesembuhan atau kekayaan, melainkan untuk membuka hati dan menjadi saluran kehadiran Tuhan. “Kami tidak berdoa meminta kaya atau sembuh, tetapi meminta agar Tuhan Yesus hadir melalui diri kami,” tuturnya. Menurutnya, hati yang terbuka pada Tuhan akan memperoleh kerendahan hati. Sehingga dapat membentuk pribadi yang selalu bersyukur, mampu mengelola emosi, dan menghargai sesama.

Komunitas Meditasi Kristiani umumnya diikuti oleh para lansia. Namun, dalam acara ini, hadir pula Bidari, salah satu anggota MK termuda yang turut membagikan pengalamannya selama bergabung dengan komunitas ini. Ia mengatakan bahwa setelah mengikuti berbagai kegiatan Meditasi Kristiani, ia mendapatkan sukacita dan menjadi pribadi yang lebih positif dan dewasa secara emosional. “Saya belajar mengelola emosi dengan baik, selalu bersyukur, dan melihat sesuatu bukan hanya dari perspektif saya, melainkan bisa melihat dari segala sisi,” ungkapnya.

Memasuki usia ke-8 ini, MK Baciro menaruh harapan besar untuk terus bertumbuh dan berkembang. Salah satu harapan utamanya adalah hadirnya lebih banyak kaum muda yang terlibat aktif dalam meditasi. Keterlibatan generasi muda dinilai penting, agar bukan berkembang hanya dalam aspek religious, tetapi juga bertumbuh secara spiritual.