Gereja Kristus Raja Paroki Baciro

Jl. Melati Wetan No.47, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225

LATEST POST

Pagelaran Kethoprak “Sang Utusan” Warnai Pesta Nama Paroki Kristus Raja Baciro

Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta kembali menggelar pagelaran seni kethoprak dalam rangka perayaan pesta nama yang diselenggarakan pada 23 Agustus lalu. Dengan tema “Sang Utusan”, pagelaran tahunan ini bertujuan melestarikan budaya Jawa yang kian tergerus zaman, sekaligus memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda.

Kisah yang diadaptasi dalam pementasan ini diambil dari Perumpamaan tentang Penggarap Kebun Anggur yang terdapat dalam Injil Matius 21:33-44. Melalui kisah tersebut, disampaikan pesan tentang tanggung jawab dan kesetiaan kepada Allah. Pagelaran ini mendapat apresiasi tinggi karena tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral yang relevan dengan kehidupan para umat.

Persiapan pagelaran dilakukan secara serius selama empat bulan. Seluruh elemen paroki terlibat aktif dalam berbagai aspek, mulai dari latihan rutin para pemain, perancangan kostum, hingga tata panggung. Ketua Panitia sekaligus Sutradara, Bapak Windu, menjelaskan bahwa kehadiran para umat, romo, dan terutama anak-anak muda sebagai aktor, menjadi salah satu daya tarik dalam pentas tahun ini. “Mereka bukan hanya diajak sebagai pemain, tetapi sekaligus belajar nilai-nilai kehidupan dari pementasan kethoprak ini,” jelasnya.

Pagelaran ini juga menjadi simbol kebersamaan keluarga paroki. Dalam sambutannya, Rm. Andreas Novian Ardhi Prihatmoko, Pr., menyampaikan bahwa acara ini juga merupakan penghormatan atas jasa para pendahulu dalam mengembangkan Paroki Kristus Raja Baciro. “Semoga pagelaran ini menjadi pengingat untuk kita semua untuk terus mengembangkan diri agar Gereja Kristus Raja tidak hanya berguna bagi umat, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitarnya,” ungkapnya.

Selain pentas kethoprak, rangkaian acara ini juga diramaikan oleh berbagai pementasan seni lainnya, seperti tarian tradisional yang dibawakan oleh komunitas umat paroki. Sebuah orasi berantai dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta turut memeriahkan acara dengan menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dan cinta kasih lintas iman untuk membangun persatuan di tengah keberagaman masyarakat di Nusantara.

Pagelaran seni ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan, namun juga menjadi media pembelajaran bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal. Selain itu, nilai-nilai kehidupan Kristiani yang disampaikan melalui pentas kethoprak ini juga diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat dalam membangun kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman masyarakat.