Gereja Kristus Raja Paroki Baciro

Jl. Melati Wetan No.47, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225

LATEST POST

Kemeriahan Pentas Uji Kursus Musik Gereja PML – Triwulan II di Gereja Kristus Raja Baciro

Kursus Musik Gereja (juga kadang disebut ‘kursus menjadi organis’) di Pusat Musik Liturgi Yogyakarta (PML) secara khusus dikembangkan dan diperuntukkan bagi remaja maupun dewasa, dengan usia peserta kursus minimal sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau setara, yang mampu mengikuti kelas kursus secara reguler di PML. Pentas Uji Kursus Musik Gereja rutin diadakan tiga kali dalam satu tahun, untuk melihat dan mengevaluasi perkembangan peserta dalam mengikuti kursus, sesuai dengan kurikulum dan standar penilaian yang telah ditentukan oleh PML dalam setiap tingkatan. Selain peserta kursus yang tampil ujian, anggota keluarga maupun teman boleh hadir sebagai penonton sekaligus suporter yang memberikan dukungan untuk masing-masing peserta dalam Pentas Uji.

Pentas Uji Triwulan II kali ini terasa spesial dan berbeda karena diselenggarakan di luar gedung PML. Bekerja sama dengan Tim Pelayanan Musik–Bidang Liturgi dan Peribadatan Paroki Kristus Raja Baciro, Pentas Uji Triwulan II dengan lancar dan sukses diselenggarakan di Panti Paroki-Gereja Kristus Raja Baciro, Yogyakarta, pada 1 Maret 2023, dimulai pada pukul 18.00. Tidak hanya dapat disaksikan secara luring (offline) di tempat, Pentas ini juga disiarkan daring (online) oleh Tim Crembo Media dan Tim Audio dari Gereja Baciro melalui kanal Youtube*. Baik para guru dari PML maupun peserta kursus tampak gembira dengan siaran daring di kanal Youtube ini. Siaran daring ini memungkinkan keluarga maupun teman mereka yang tidak bisa hadir di acara ini maupun mereka yang berada di luar Yogyakarta, memiliki kesempatan untuk melihat dan memberikan dukungan mereka pada peserta kursus yang tampil ujian.

Memasuki pukul 17.50 WIB, peserta Kursus Musik Gereja; empat organis dan empat dirigen yang akan tampil ujian, juga peserta kursus kelas Con Brio (peserta remaja yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama) sudah memasuki gedung Panti Paroki Gereja Baciro. Peserta ujian hadir bersama masing-masing kelompok paduan suara yang akan menyanyikan lagu pilihan ujian. Beberapa anggota keluarga dan teman peserta kursus juga tampak bersemangat untuk menyaksikan langsung di tempat. Selain itu, hadir pula beberapa organis dari Paroki Baciro, juga tamu undangan dari luar Paroki Baciro, seperti; koordinator Tim Pelayanan Musik, organis, pula pemerhati musik dari Paroki Kotabaru,Pringwulung, dan Pugeran.

Setelah doa Malaikat Tuhan dan doa pembuka didaraskan di permulaan acara, Pentas Uji dibuka dengan seluruh peserta, guru, dan tamu yang hadir menyanyikan bersama lagu ‘Satu Dalam Tuhan’. Lagu yang memiliki sentuhan gaya Simalungun -salah satu wilayah di Sumatra- ini tidak saja diiringi dengan alat musik organ oleh keempat peserta kursus yang akan tampil ujian, namun juga dengan alat musik kolintang dan seruling recorder yang dimainkan oleh teman-teman peserta kursus Con Brio. Lagu ini merupakan hasil lokakarya PML di Pematang Siantar pada tahun 2000, dan diaransemen oleh almarhum Bapak Paul Widyawan -salah satu tokoh pendiri PML. Ibu Elisabeth, salah satu pengajar di PML, mengatakan bahwa lagu pembuka ini dipilih sendiri oleh Romo Prier untuk dinyanyikan dalam acara Pentas Uji. Semua yang hadir sangat antusias menyanyikan lagu pembukaan ini, bahkan beberapa anggota paduan suara terlihat sudah hapal dengan lagu ini dan menyanyikan dengan penuh penghayatan dan tanpa membaca teks.

 

Peserta kursus, kelompok koor, beserta seluruh tamu yang hadir berdiri saat menyanyikan ‘Satu Dalam Tuhan’ (dok. Antonius H. Isprastowo)
Peserta kursus, kelompok koor, beserta seluruh tamu yang hadir berdiri saat menyanyikan ‘Satu Dalam Tuhan’ (dok. Antonius H. Isprastowo)
Romo F. X. Alip Suwito, Pr. (Pastor Paroki Gereja Kristus Raja Baciro, kiri) dan Romo Karl-Edmund Prier, SJ (Pimpinan PML, kanan) (dok. Antonius H. Isprastowo)
Romo F. X. Alip Suwito, Pr. (Pastor Paroki Gereja Kristus Raja Baciro, kiri) dan Romo Karl-Edmund Prier, SJ (Pimpinan PML, kanan) (dok. Antonius H. Isprastowo)

 

Pastor Paroki Gereja Baciro; Romo F. X. Alip Suwito, Pr memberikan sambutan setelah ‘Satu Dalam Tuhan’ selesai dinyanyikan. Selain mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu yang hadir dan mengungkapkan kegembiraan bahwa Gereja Kristus Raja Baciro bisa menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Pentas Uji Kursus Musik Gereja Triwulan II ini, Romo Alip juga memberikan semangat kepada para peserta ujian. Pada akhir pidato, mengacu pada kalimat yang diungkapkan oleh Santo Agustinus, “Qui bene cantat, bis orat”, Romo Alip mengingatkan lagi bahwa dengan bersemangat menyanyi dan menghayati lagu, berarti kita sama dengan berdoa dua kali.

Melengkapi penampilan ujian para peserta kursus, dua persembahan lagu dibawakan oleh ‘Nada Surgawi’, komunitas Orang Muda Katolik (OMK) dari Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Setelah keempat kelompok peserta ujian tampil, Nada Surgawi membawakan lagu ‘Ya Hati Yesus Raja Cinta’ dan ‘Jadilah Saksi Kristus’, lagu yang tidak asing dari Madah Bakti, keduanya karya dan aransemen Romo Prier dan Bapak Paul Widyawan. Teman-teman Nada Surgawi merasa sangat senang bisa berkesempatan tampil dalam acara ini, juga melihat penampilan yang penuh semangat dari para peserta kursus dengan komunitas OMK maupun komunitas lain dari luar Paroki Baciro.

 

Komunitas Nada Surgawi saat membawakan lagu pilihan (dok. Antonius H. Isprastowo)
Komunitas Nada Surgawi saat membawakan lagu pilihan (dok. Antonius H. Isprastowo)

 

Menjelang akhir acara, Romo Karl-Edmund Prier, SJ menyampaikan pidato penutup. Dalam pidato singkat, Romo Prier mengatakan bahwa di dalam Pentas Uji ini, yang diuji bukan kelompok paduan suara, namun organis dan dirigen yang tampil. Dari penjelasan ini, Romo Prier menggarisbawahi bahwa untuk menjadi organis yang baik itu memerlukan latihan, pengalaman, dan tidak mudah. Kesungguhan, niat, frekuensi latihan mandiri, dan beragam pengalaman; bekerja sama dengan dirigen, berlatih bersama dengan kelompok koor, hingga menjiwai lagu, permainan atau iringan, dan pemilihan register suara organ – ini semua menjadi kunci dari organis yang baik. “Jika organis (bermain dengan) jelek, maka semuanya bisa hancur”, demikian ditekankan oleh beliau. Dengan gembira Romo Prier juga mengungkapkan apresiasi kepada Gereja Kristus Raja Baciro sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara ujian yang meriah. Romo juga memberikan informasi bahwa beliau akan menjadi narasumber dalam kegiatan Sarasehan Organis, pada Jumat, 31 Maret 2023, pukul 18.00 WIB, di Gereja Kristus Raja Baciro. Romo berharap Sarasehan Organis ini dapat menjadi penataran dan kesempatan praktik singkat bagi para organis yang hadir untuk semakin mampu menjadi organis yang baik. Pentas Uji Kursus Musik Gereja – Triwulan II ini kemudian ditutup dengan doa penutup, dan kegembiraan seluruh individu yang hadir.

 

*Acara Pentas Uji Kursus Musik Gereja – Triwulan II (2022-2023) dapat dilihat secara daring melalui kanal Youtube milik Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta: Crembo Recent, pranala: https://www.youtube.com/live/AO_V20SooJs?feature=share

 

Penulis: Maria Satya Rani (Tim Pelayanan Musik–Bidang Liturgi dan Peribadatan, Gereja Kristus Raja Baciro, Yogyakarta)

Dokumentasi: Antonius Hari Isprastowo

 

(Artikel asli diterbitkan di ‘Warta Musik’, Media Komunikasi Dwi Bulanan Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, Edisi 03/2023, hal. 86-87)

Sampul Majalah Warta Musik - Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, edisi 03/2023
Sampul Majalah Warta Musik – Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, edisi 03/2023