Gereja Kristus Raja Paroki Baciro

Jl. Melati Wetan No.47, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225

BERITAGereja Katolik YogyakartaLATEST POSTOrang Muda Katolik (OMK)Sosial Budaya

Misa Inkulturasi Dayak sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

Seperti terumbu karang yang menjadi rumah bagi banyak spesies laut, kita hidup dalam ragam budaya di negeri tercinta kita, Indonesia. Ragam budaya yang kita miliki tentu harus kita lestarikan dengan berbagai cara. Misa inkulturasi Dayak yang diselenggerakan oleh Gereja Kristus Raja Paroki Baciro dengan Komunitas Pakat Dayak Universitas Sanata Dharma menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya Indonesia. “Kreasi, Kolaborasi, dan Solidaritas dalam Keberagaman” merupakan tema yang diusung dalam misa kali ini.

Misa Inkulturasi Dayak ini menonjolkan budaya dayak dari segi dekorasi dan juga lagu. Instrumen yang digunakan sebagai pengiring juga menggunakan instrumen Dayak. Musa, selaku ketua Komunitas Pakat Dayak Universitas Sanata Dharma mengatakan bahwa butuh waktu dua bulan untuk latihan dan mempersiapkan kegiatan ini. Namun, persiapan yang cukup memakan waktu tersebut terbayarkan dengan antusiasme umat yang datang.

Dokumentasi : Vio Angela C.H

Ada pula tantangan yang hidapi dalam menyelengarakan misa ini yaitu menyesuaikan antara lagu keperluan liturgi dengan instrumen musik dayak. Komunitas Pakat Dayak Universitas Sanata Dharma mengaku memerlukan beberapa waktu untuk bisa menyuguhkan musik yang sesuai dengan instrumen khas Dayak.

Terdapat 50 orang yang terlibat dalam menyelenggarakan misa inkulturasi dayak beserta 30 orang yang bertugas sebagai koor. Misa inkulturasi dayak juga diadakan sebagai bentuk rasa syukur terhadap budaya indonesia sehingga diharapkan dapat meningkatkan toleransi antar umat.

Ibu Agni selaku bidang liturgi menyampaikan bahwa komunikasi intens dengan komunitas luar yang akan menjadi pengisi misa inkulturasi ini menjadi salah satu tantangan tersendiri karena diperlukan penyesuaian dan penjelasan mengenai tata cara misa di Gereja Kristus Raja Paroki Baciro. Ibu Agni berharap misa inkulturasi seperti ini dapat diselenggarakan kembali tahun depan dengan bentuk kebudayaan yang berbeda.