Paroki Kristus Raja Baciro

Jl. Melati Wetan No.47, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225


Pekan Doa Sedunia 2025 Untuk Mendoakan Persatuan Kristiani

Ditulis oleh Nyoman Aurellia pada 03-06-2025

Thumbnail

Pekan Doa Sedunia dan Ibadah Oikumene merupakan acara tahunan yang dilakukan sejak tahun 1908 dengan tema besar “Kebersamaan Ekumenisme” yang menekankan tentang persatuan umat kristiani harus berdasarkan oleh Kristus.

 

Tema Pekan Doa Sedunia 2025 adalah “Percayakah Kamu Akan Hal Ini” diambil dari Yohanes 11:26, sebuah pernyataan Yesus Kristus kepada Martha pada saat Yesus membangkitkan Lazarus. Tema ini bukan disiapkan dari Indonesia, melainkan disiapkan oleh persekutuan Gereja-gereja di seluruh dunia.

Acara ini diadakan setiap tahunnya dengan tuan rumah yang terus berganti. Tahun 2024 lalu, Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, Babarsari menjadi tuan rumah dalam acara Pekan Doa Sedunia dan Ibadah Oikumene yang diselenggarakan pada 23 Januari 2024 lalu. Tahun 2025 ini, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, akhirnya mendapat giliran sebagai tuan rumah Ibadat Oikumene yang dilaksanakan di pada tanggal 21 Januari 2025.

Oikumene diambil dari kata Oikos yang berarti rumah dan Monos yang berarti satu. Oikumene merupkan sebuah upaya agar umat Kristiani dari berbagai belahan dunia hidup berdampingan dalam satu rumah yang sama, yaitu runah Bapa. Ibadat ini merupakan hasil dari kerjasama antara Gereja Katolik Kevikepan Yogya Timur di bawah pimpinan Rm. Adrianus Maradiyo, Pr dan Badan Kerja Sama Antar Demominasi Kristen (BKSADK) DIY yang di pimpin oleh Pendeta Agus Haryanto.

Romo Martinus Joko Lelono, Pr dan Pdt. Guratan Pamentasing, dalam khotbah di ibadat Oikumene ini memiliki pesan khusus bahwa sebagai umat kristiani kita adalah satu saudara, sebuah upaya agar umat kristiani dari berbagai belahan dunia dapat hidup berdampingan dalam satu rumah yang sama yaitu rumah Bapa. “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:20-21). Dalam bacaan tersebut kita menyadari kembali kesadaran bahwa persatuan umat kristiani ada dalam kasih, maka dalam gerakan Ekumenisme yang paling sederhana adalah tidak mudah mencaci dan mengatakan yang lain buruk dan kita baik. Kita mungkin memiliki perbedaan dalam tradisi, dan ajaran dalam prakteknya, namun sesungguhnya kita adalah satu dalam Kristus.

Tentu saja acara yang luar biasa ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan berbagai pihak. Antara lain GKI Gejayan yang menjadi tuan rumah, Kevikepan Yogya Timur sekaligus penyelenggara, serta romo, dan pendeta yang sudah memimpin jalannya acara ini. Tak lupa juga untuk partisipasi umat yang telah datang dan ikut memeriahkan acara ini.

Romo Martinus Joko Lelono, Pr mengatakan bahwa kegiatan ini memiliki pesan khusus bagi para umat, supaya seluruh umat percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan bersama-sama kita melakukan kebaikan di Yogyakarta ini.

Kegiatan ibadat ini juga disambut baik oleh umat kristiani di Yogyakarta, walaupun hujan, namun cukup banyak antusias dari umat yang hadir untuk ikut merayakan Ibadah Pekan Doa Sedunia.