Mengusung Keberagaman di DOENIA OMK #7

Hiruk Pikuk DOENIA OMK ke 7 (DO#7) sudah selesai, tetapi gaungnya masih tetap terasa, kenangannya juga masih ada. Pekerjaan dan persiapan yang dilakukan melalui kolaborasi para orang muda katolik se Kevikepan Yogyakarta Timur sekama kurang lebih satu bulan tidak sia-sia. Paroki Baciro yang menjadi tuan rumah perhelatan OMK ini menjadi bagi anak-anak muda yang sebagian besar baru saling kenal untuk sebaik mungkin berperan mempersiapkan acara ini agar berjalan dengan baik. Dan memang betul.  Hasilnya sangat diluar dugaan.

DOEMIA OMK yang sejak tahun 2015 telah menjadi acara tahunan OMK Paroki Baciro, pada tahun ini mulai dikerjakan bersama-sama oleh OMK se kevikepan Yogyakarta Timur. Tahun ini DO#7  mengambil tema “Disimilaritas Bukanlah Batas”, dan melibatkan berbagai komponen keagamaan seperti Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Gereja Kerasulan Baru, Budha, serta komponen kesenian tradisional.

Meskipun melalui banyak dinamika dan konflik ala anak muda, tetapi pada akhirnya satu per satu rangkaian acara bisa dilalui dengan hasil yang sangat memuaskan. Tanggal 11 Agustus 2022 acara pertama dari semua rangkaian acara, yaitu Cinta Alam berjalan dengan sukses. Acara yang berlangsung di Pantai Pelangi ini diikuti oleh 40 orang peserta. Di daslam kegiatan ini peserta diajaka untuk mencintai alam dengan membersihkan sampah unorganik di Pantai Pelangi dan kemudian memprosesnya agar bisa digunakan lagi.  Acara diakhiri dengan penanaman pohon pandan laut untuk menahan abrasi serta untuk menyediakan habitat bagi penyu untuk bertelur karena Pantai Pelangi adalah salah satu pantai yang digunakan untuk konservasi penyu. Acara berikutnya adalah Festival Seni dan UMKM pada hari Sabtu mulai pukul 20.00WIB sampai 22.00 WIB.  Acara malam Festival Seni itu dimeriahkan oleh penampilan group musik dari Paroki Baintara dan Paroki Pringgolayan, serta kelompok kesenian tradisional Buto Gedruk.

Acara puncak dari perhelatan DO#7 ini jatuh pada hari Minggu 14 Agustus 2022. Donor Darah menjadi pembuka rangkaian acara hari itu.  Acara yang diadakan di Panti Paroki Baciro mulai dari jam 08.00 sampai 13.00 WIB ini bekerjasama dengan RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta dan Klinik Panti Usada. Dari kegiatan ini bisa dikumpulkan sebanyak 48 kantong darah dari 59 orang yang mendaftarkan diri.  Kegiatan puncak dilanjutkan dengan Ekaristi Kaum Muda pada jam 19.00 WIB dengan dipimpin oleh Romo Martinus Joko Lelono, Pr dan konselebran Romo YOhanes Sigit Herianto, Pr.  Perayaan Ekaristi yang dikonsep sangat apik ini dimulai dengan perarakan tarian diikuti dengan OMK pembawa panji dari 19 Paroki di Kevikepan Yogyakarta Timur. Di dalam homili dan pesan penutupnya Romo Joko berpesan agar OMK bisa menjadi pelopor untuk bisa merngkul semua pihak untuk membangun masyarakat yang lebih toleran. Rangkaian acara puncak diakhiri dengan pentas seni lintas iman. Di dalam pentas seni malam itu tampil kelompok Hadroh dari /smk Piri, Angklung dari Gereja Kerasulan Baru, Vokal Group dari Vihara, orkestra dari temannya NInda, dan terakhir DJ.