Setelah Yesus naik ke surga, para murid dan sebelas Rasul bersama Maria kembali ke Yerusalem untuk menunggu kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Di sana mereka, berjumlah sekitar 120 orang, berkumpul di lantai atas sebuah rumah di Yerusalem. Mereka bertekun dalam doa sambil dengan sabar menunggu kedatangan Roh Kudus.
Saat itulah Petrus, pemimpin para Rasul, mengusulkan pemilihan seorang murid untuk mengambil jabatan Rasul untuk menggantikan Yudas Iskariot, martir Yesus yang telah digantung. Pemilihan ini dimaksudkan untuk memenuhi teks Kitab Mazmur: “Biarlah orang lain mengambil jabatannya.” Syaratnya, calon itu harus seorang murid yang telah bersama Yesus sejak pembaptisan-Nya sampai Ia naik ke surga. murid-muridnya, Yusuf, yang juga disebut Barsabas , atau Justus (= Yang Adil), dan Matias.
Usai shalat berjamaah, mereka mencoblos. Pilihan jatuh pada Matthias sendiri. Sejak itu Matthias menjadi yang lebih bulat dari jumlah Dua Belas Rasul. Mereka adalah pengemban utama tugas menyebarkan Kabar Baik ke seluruh pelosok dunia. Nama Matias hanya disebutkan satu kali dalam Perjanjian Baru. Dalam tulisan-tulisan Apokrifa, namanya tidak pernah disebutkan. Namun kami yakin bahwa Matias adalah Rasul yang setia, rajin, dan peduli. Tahun kematiannya tidak diketahui, tetapi makamnya berada di Trier, Jerman.
Sumber : Iman Katolik